Topik: Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Keseimbangan Lingkungan
Berbagai permasalahan yang timbul dari tahun ke tahun tentu saja ada solusi dan tentu saja permasalahan ini bisa di tangani dengan berbagai usaha seperti : misalnya dalam bidang pertanian , mengubah sistem pertanian yang awalnya bersawah menjadi berladang karena untuk mengatasi kurangnya lahan pertanian akibat semakin tinggi jumlah penduduk . Menemukan jenis tanaman yang tahan lama apabila tanaman itu tahan lama maka maka para petani akan memetik hasil dari perkebunannya tidak hanya sekali dua kali tetapi berulang kali karena untuk menghemat biaya penanaman dan pembelian bibit yang berkualitas baik. Mengurangi penggunaan pestisida , apabila sering menggunakan pestisida akan mengkibatkan kurangnya kesuburan tanah dan hasil tanaman tidak bisa bertahan lama karena pestisida ini sifatnya hanya mempercepat pertumbuhan tanaman tetapi kurang baik jika diberikan pada tanaman yang terus menerus. Pestisida ini bila digunakan berlebihan maka akan menempel pada buah atau tanaman yang apabila di konsumsi oleh manusia akan menimbulka banyak penyakit. Penyakit tersebut tidak langsung terjadi tetapi bisa berdampak dalam jangka waktu panjang .
Pada bidang kehutanan , manusia dapat melakukan penebangan hutan tetapi dengan sistem tebang pilih , maksudnya manusia boleh menebang pohon tetapi dengan memilih pohon yang sudah besar atau sudah layak untuk di tebang dan melakukan penanaman kembali (reboisasi) supaya tidak terjadi kekosongan hutan atu hutan gundul .
Pada bidang industri , menciptakan tekhnologi yang hemat bahan bakar , supaya dapat menghemat sumber daya, melakukan daur ulang terhadap barang yang bisa digunakan kembali.
Perubahan lingkungan yang terjadi karena adanya kepadatan penduduk yang tinggi yang menyebabkan banyak permasalahan timbul akibat tidak seimbangnya lingkungan dan kelestarian alam. Maka dari itu kita perlu memperhatikan cara mengelola lingkungan dan melesarikan alam dengan banyak poulasi manusia, jika saling bekerjasama untuk tetap mengimbangi kebutuhan pokok manusia dengan lingkungan maupun alam, perlahan permasalahan yang timbul dapat diminimalisasi dan kepadatan penduduk tidak hanya mempengaruhi lingkungan dalam sisi negatif namun dalam sisi positif juga.
Pada tahun 2020-2030 Indonesia diprediksi akan mengalami bonus Demografi, dimana penduduk dengan umur produktif sangat besar sementara usia muda semakin kecil dan uia lanjut belum banyak.
Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial-ekonomi. Salah satu nya adalah menyebabkan angka ketergantungan penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk non produktif (usia tua dan anak-anak) akan sangat rendah, diperkirakan akan mencapai 44 per 100 penduduk produktif.
Hal ini sejalan dengan laporan PBB, yang menyatakan bahwa dibandingkan dengan negara asia lainnya, angka ketergantungan penduduk Indonesia akan terus turun sampai 2020. Tentu saja ini merupakan suatu berkah. Melimpahnya jumlah penduduk usia kerja akan menguntungkan dari sisi pembangunan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi ketingkat yang lebih tinggi. Namun berkah ini bisa juga berbalik menjadi bencana jika bonus ini tidak dipersiapkan kedatangannya. Masalah yang paling nyata adalah ketersediaan lapangan pekerjaan. Kalau pun lapangan pekerjaan tersedia mampukah sumber daya manusia yang melimpah ini dapat bersaing di dunia kerja dan pasar internasional.
Kenyataannya pembangunan kependudukan seolah terlupakan dan tidak dijadikan Underline faktor. Padahal pengembangan sumber daya manusia yang merupakan investasi jangka panjang yang menjadi senjata utama kemajuan suatu bangsa.
Dalam hal ini pemerintah harus mampu menjadi Agent of Development dengan cara memeperbaiki mutu modal manusia mulai dari pendidikan, kesehatan, kemampuan komunikasi, serta penguasaan tehnologi. Salusinya biasa dengan memberikan ketrampilan kepada tenaga kerja produktif sehingga pekerja tidak hanya bergantung pada ketersediaan lapangan pekerjaan tetapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan, menjaga aset-aset negara agar tidak banyak dikuasai pihak asing.
Bonus demografi ibarat pedang bermata dua. Satu sisi adalah berkah jika berhasil mengambilnya. Satu sisi yang lain adalah bencana seandainya kualitas SDM tidak dipersiapkan.
Pada saat ini dampak sosial yang terjadi di Indonesia akibat pertambahan penduduk yaitu
1. Seperti adanya kemiskinan, karena jumlah penduduk yang semakin banyak mengakibatkan lapangan pekerjaan menjadi terbatas, sehingga banyak angkatan kerja yang menganggur. Akibat kemiskinan menyebabkan sebagian penduduk Indonesia di usia anak banyak yang mengalami kekurangan gizi atau gizi buruk. Hal tersebut diakibatkan karena anak-anak yang kurang asupan gizi di masa pertumbuhannya.

2. Kenakalan Remaja, semakin bertambah penduduk Indonesia yang berada di usia produktif maka semakin sulit mengendalikan perilaku. Kenakalan remaja terjadi akibat kurang nya perhatian orang tua karena orang tua sibuk dengan pekerjaannya ataupun minimnya ekonomi oran tua karena ketika anak tersebut meminta sesuatu yang tidak bisa terpenuhi , sehingga membuat anak tersebut menjadi frustasi dan mencari kehidupan baru di luar pengawasan orang tua.

3. Meningkatnya Investor yang datang, kawasan yang padat penduduk akan menjadi incaran para investor atau pengusaha untuk membangun pusat perbelanjaan atau Mall di kota-kota besar maupun di kota-kota kecil sehingga hal tersebut dapat mematikan pasar tradisional atau toko-toko kecil yang pada suatu wilayah tersebut. Pusat perbelanjaan atau Mall akan menimbulkan sifat konsumtif masyarakat.
4. Meningkatnya Angka Pengangguran
Semakin bertambahnya jumlah penduduk tentu akan meningkatkan jumlah tenaga kerja sedangkan lapangan pekerjaan yang terbatas akan mengakibatkan tingkat pengangguran tinggi.
Adapun solusi dari dampak sosial pertumbuhan yaitu, para angkatan kerja harus diberi pelatihan sehingga angkatan kerja tersebut bisa mempuyai ketrampilan atau Skill dalam bekerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru atau berwirausaha.
Untuk kenakalan remaja, orang tua seharusnya lebih memperhatikan perilaku anaknya dan memberikan perhatian lebih terhadap anak meskipun orang tua tersebut sibuk dengan pekerjaannya, tetapi anak juga butuh perhatian dan kasih sayang orang tua sehingga anak tersebut tidak mengalami deprsi atau frustasi yang berakibatkan merusak diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar